Minggu, 19 Juli 2015

Tuhan Tak Pernah Salah Memberi

Tuhan tak pernah salah memberi, sebuah ungkapan yang sudah lima tahunan ini saya amini. Banyak hal yang terjadi dalam hidup saya, dan entah mengapa kata-kata ini begitu menguatkan. Lima tahun yang lalu, sebuah peristiwa besar terjadi dalam keluarga saya, membuat saya dan suami jungkir balik menguatkan diri masing-masing dan saling menguatkan demi putri kecil kami, fraya. Di tahun 2011, saya pindah ke Jakarta, mengikuti kepindahan tugas dinas dari kantor suami. Saya masih ingat sebelum memutuskan untuk ikut tinggal di Jakarta, suami saya berpesan, “ingat ya, Jakarta itu gak seindah gambaran di sinetron”. Sebenarnya waktu itu, saya tidak begitu mengerti maksudnya, tapi saya iya kan saja, yang penting kami bisa berkumpul kembali setelah 1.5 tahun berpisah kota. Benar saja, hari pertama di Jakarta rasanyaa luarr biasa. Perjalanan dari tol kebon jeruk menuju ke rumah kami di kawasan Joglo waktu itu menjadi saksi, betapa terkejutnya saya menghadapi lalu lintas Jakarta. Motor penuh sejalan jalan, mobil juga antri. Doengg!!!! Hanya bisa mengucap “Mas, rasanya aku gak bakal kerasan di sini, aku pulang aja ya”. Suami saya dengan datar menjawab “ Mau pulang gimana? Jalani saja dulu. Sudah sampai disini masa mau nyerah”. Olala, saya harus kuat !! Tuhan tak pernah salah memberi. Ajaibnya,,,saya dipertemukan kembali dengan teman kost semasa kuliah di Jogja dulu. Dia berkata kepada saya “Di, Jakarta itu sebenarnya biasa saja kok, cuma kamu harus belajar lebih keras di sini.” Sekali lagi, Tuhan tak pernah salah memberi. Di saat saya gundah, ada di titik terendah, Tuhan memberikan seorang teman, penyemangat dan penguat. Special thanks to mbak Budhi Wijayanti, aku takkan bisa sampai di titik ini tanpa bantuannya…Terima kasih Tuhan, tepat pada waktunya. Waktu berjalan, anak saya mulai sekolah, saya yang mula-mula hampir mustahil berani menyetir di jalanan ibu kota, menjadi punya keberanian, saya juga mulai punya teman-teman baru. Yuyantin Asikin, Moeliana Santoso, Jayanti Dewi Rahayu, Melly Suharti, dikirim Tuhan juga untuk menemani perjalanan saya, penyemangat, pemberi warna. Thanks guys, kalian yang terbaik. Ternyata kekhawatiran saya ketika pertama kali datang terpatahkan. Ketika Tuhan sudah menaruh saya di sini, pun pula disiapkanNya segala sesuatu nya untuk saya. Saya tidak perlu khawatir karena Tuhan tak pernah salah memberi.

3 komentar:

  1. Sepakat Diah...apapun yang terjadi itu pasti yang terbaik. Kita hanya diminta untuk selalu berusaha dan percaya..
    Tapiii...jangan lupakan kawan lama ya ...(muach..muach)

    BalasHapus
  2. Haii ikaa,,, aku jg pgn mnulis ttg kita bertiga,,, still bff,,,hahahhaa,,, kiss n hugs ,,, muach....

    BalasHapus
  3. Ide bagus Diah, ayo kita bertiga menulis menurut versi masing-masing. Pasti menyenangkan membaca kisah kita bertiga dari sudut pandang ingatan yang berbeda...

    BalasHapus